Para peneliti mengatakan, pembentuk genetik sel otak manusia tidaklah statik melainkan berubah ribuan kali selama hidup manusia. Ilmuwan di Roslin Institute bekerjasama ilmuwan dari Belanda, Italia, Australia, Jepang dan Amerika Serikat (AS).
Kerjasama itu berhasil mengidentifikasi gen yang disebut Retrotransposons yang bertanggung jawab pada perubahan kecil dalam DNA jaringan otak.
Peneliti mengatakan, untuk pertama kali, hasil studi ini menunjukkan, sel otak tak hanya berbeda secara genetik dengan sel lain juga berbeda dalam sel itu sendiri.
Memetakan lokasi gen ini akan mengarah pada identifikasi mutasi yang mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan penyakit seperti Parkinson.
“Jika kita bisa memahami bagaimana perubahan genetik ini terjadi, rahasia regenarasi sel otak, proses terbentuknya ingatan dan aktivitas gen hingga penyakit otak akan terungkap,” kata Geoff Faulkner dari Roslin Institute.
Riset ini benar-benar mematahkan keyakinan pembuat genetik sel otak tetap diam semasa hidup, lanjutnya seperti dikutip UPI.
sumber: unikaneh.com