Film ini diangkat dari novel terlaris Poconggg Juga Pocong. Meskipun judulnya menggunakan kata pocong yang identik dengan film horor, film ini sama sekali tidak horor. Pocong digambarkan dari sisi lain.
Poconggg baru datang setelah kematiannya dengan rasa penyesalan tidak sempat mengatakan cinta pada wanita yang dicintainya. Poconggg dianggap sebagai pocong cupu karena penakut. Poconggg merupakan satu-satunya pocong yang tidak mampu menakuti manusia dan malah takut dengan sesama hantu.
Anjaw (pocong senior) dan 4 anggota geng pocong sering mengintimidasi Poconggg dan membuat hari-hari Poconggg tidak berjalan lancar. Untungnya, ada Kunti. Kuntilanak paling cantik dan gaul, satu-satunya hantu yang membantu Poconggg beradaptasi dan akhirnya menjadi sahabatnya. Lebih dari itu, Kunti juga menjadi sosok hantu yang selalu menjadi tempat Poconggg berkeluh kesah ketika ia sedang diusili Anjaw atau sedang galau karena Sheila, wanita yang dicintainya.
Poconggg merasa kematiannya belum sempurna sebelum mengungkapkan isi hatinya. Namun, perbedaan wujud dan dunia membuat Poconggg semakin galau. Kunti meminta Poconggg untuk lebih bersabar sampai dia menemukan cara untuk mengungkapkan isi hatinya.
Sayangnya, di saat penantian, Poconggg semakin galau karena ada senior Sheila yang mendekatinya. Adit mampu mendekati Sheila berkat kegemaran yang sama di fotografi. Kepribadian Poconggg yang penakut membuat semuanya menjadi rumit. Anjaw yang usil. Kunti yang baik tapi galak. Dunia Poconggg dan Sheila yang sudah berbeda. Semuanya membuat Poconggg galau.
Gambar yang terang, film lucu ini enak dinikmati. Guyonan khas Rizna Nycta Gina menjadi kunci lucunya film ini. Dipadu dengan music yang sedang tren di kalangan anak muda, film ini tambah romantic. Memang ada eksekusi yang kurang nyambung di film ini dengan novelnya. Tapi tidak merusak keseluruhan mood film ini.
sumber: kapanlagi.com