Meleset.com - Pembinaan usia muda Indonesia mendapatkan kesempatan besar menambah dayanya dengan kehadiran sekolah-sekolah sepak bola Real Madrid. Meski bertitel ”Real Madrid”, sekolah-sekolah ini tidak menekankan kurikulumnya pada keterampilan bermain sepak bola, tetapi lebih pada aspek sosial dan kehidupan kemasyarakatan.
Di Madrid, Kamis (15/12), kedua pihak meneken nota kesepahaman kerja sama itu, disaksikan Duta Besar Republik Indonesia untuk Spanyol Adiyatwidi Adiwoso. Mewakili Real Madrid Foundation, Enrique Sanchez dan Direktur Hubungan Institusional Real Madrid Emilio Butragueno. Sementara International Social Sports Development (ISSD) Foundation, yayasan sosial selaku pelaksana teknis di Indonesia, diwakili Prof Toho Cholik Muthohir.
Butragueno yang merupakan pemain legendaris Spanyol dan Real Madrid era 1980-an mengaku senang bisa melebarkan sayap sampai ke Indonesia dalam bidang pembangunan manusia melalui sepak bola. ”Apalagi, lingkup yang dikembangkan sangat besar, dari Aceh sampai Papua,” ujar Butragueno yang saat jaya dijuluki ”Si Burung Nasar”.
Menurut Toho, kerja sama ini berkat pendekatan Dubes Adiyatwidi kepada Real Madrid, bulan-bulan terakhir. Real Madrid sebenarnya mengajukan sejumlah persyaratan ketat untuk pendirian sekolah-sekolah di Indonesia. Meski begitu, setelah diyakinkan dan meninjau lokasi, yayasan milik klub terpopuler di dunia itu sepakat menjalankan proyek sosialnya di Indonesia.
Adiyatwidi mengatakan, dari sekian banyak misinya di Spanyol, sepak bola merupakan salah satu sasaran strategisnya. Real Madrid Foundation sendiri merupakan badan independen di bawah manajemen Real Madrid yang bertugas mengembangkan tanggung jawab sosial klub sepak bola tersebut.
Badan ini percaya, olahraga khususnya sepak bola punya nilai-nilai khusus yang bisa menjadi pilar pendidikan manusia. Melalui keceriaan khas anak-anak dan kegembiraan sepak bola, badan ini ingin mengajarkan nilai-nilai sosial dan kehidupan kepada anak-anak di seluruh dunia. Sampai Desember 2011, yayasan ini sudah menjalankan lebih dari 30 proyek sekolahnya di empat benua, terutama di Amerika Selatan, Afrika, dan Asia.
Toho menjelaskan, syarat berat yang diajukan Real Madrid Foundation antara lain dukungan pemerintah, infrastruktur, dan kerapian manajemen keuangan. Syarat lain yang juga ketat adalah anak-anak yang ikut dalam program ini harus datang dari kalangan tidak mampu dan tidak membeda-bedakan jender.
Meleset.com | sumber: b3ritaku.blogspot.com