Meleset.com - Pekerjaan sebagai PNS atau pejabat Negara lebih sering disorot dibandingkan karyawan perusahaan atau enterprneur. Oleh karena itu jika ada kesalahan atau hal negatif dilakukan para instansi negara ini langsung diketahui publik. Contoh saat ini yang sedang booming ” PNS muda yang dengan rekening milyaran rupiah.” Mantap mendengarnya sudah muda kaya pula, siapa yang tidak mau?
Saya punya pengalaman pribadi di mana saya punya teman Polisi yang meminta saya mencari teman yang ingin masuk PNS dan pasti masuk dan menyetorkan sejumlah uang (diatas Rp100.000.000), teman polisi ku ini mengatakan lumayan uangnya untuk beli mobil baru. Saya terkaget-kaget mendengarnya, lupa atau setan yang merasuki dia hingga berani membantu orang untuk mengambil hak orang lain menjadi PNS hanya karena uang. Uang adalah segalanya namun uang tidak bisa membeli akhirat.
Akibatnya oknum-oknum ini lupa PNS ini bukanlah bergaji besar, berfasilitas mewah dan menjadi milyuner. Sudah mengeluarkan uang banyak namun dengan mengandalkan gaji saja ga akan balik modal sampe pensiun nanti. Setelah berhasil masuk PNS mereka kembali memutar otak bagaimana caranya agar cepat balik modal. Kesempatan menanti di depan mata dengan proyek-proyek besar yang diadakan pemerintah, korupsi 10-20% saja tidak akan ada yang menyadari dengan nilai proyek ratusan juta sampai milyaran rupiah tersebut. Akhirnya dengan beberapa proyek saja mereka mampu balik modal, mengembalikan uang yang sudah mereka keluarkan dengan masuk PNS. Intinya setelah masuk PNS bukannya bekerja dengan baik sesuai dengan sumpah jabatannya melainkan memutar otak mendapatkan cara yang cepat dan tepat agar uang cepat kembali.
Lemahnya kontrol dan pengawasan serta kerjasama yang baik, korupsi mudah dilakukan apalagi untuk oknum-oknum yang otaknya sudah dikotori dengan mencari uang dengan mudah baik “Halal haram Hantam Habis (4H)”. Jika di perusahaan biasa kontrol dalam pengawasan proyek lebih ketat daripada pemerintahan, permainan uang dalam pemerintahan lebih mudah dan tidak seketat perusahaan swasta yang harus melalui beberapa prosedur.
Dari awal masuk saja cara oknum-oknum penyogok ini sudah tidak baik, bagaimana PNS bisa bersih dari korupsi jika masih ada sistem sogok menyogok atau pengawasan proyek belum diperketat dan diperhatikan dengan baik. Padahal tanggung jawab PNS lebih besar daripada bekerja di perusahaan swasta, tanggung jawab dan dosa kesalahan mereka itu adalah terhadap seluruh rakyat Indonesia dan mereka harus menanggung dosa sebesar itu, seharusnya apa yang mereka lakukan itu adalah amanah rakyat yang harus dikerjakan sebaik-baiknya.
Fenomena lain selain korupsi saat ini adalah kebiasaan kebanyakan PNS yang korupsi waktu, datang jam 08.00 jam 10.00 sudah santai santai dirumah atau berjalan-jalan ke pusat perbelanjaan. Yang jadi korban lagi-lagi rakyat ketika butuh jasa mereka harus bolak-balik karena oknumnya tidaka da di tempat sampai harus datang beberapa kali. Atau ketika rakyat datang untuk meminta bantuan mereka kerjanya malas-malasan,a da yang sengaja melama-lamakan prosesnya atau marah-marah ketika rakyat meminta prosesnya dikerjakan secepat waktu.
Menurut cerita lisan saya dan teman-teman saya sebagai PNS bagaimana mereka tidak malas bekerja, awal bulan dapat gaji langsung dibayar dengan hutang atau kreditan, belanja ini belanja itu, gaji pas-pasan akhirnya pertengahan bulan gigit jari akhirnya mengakibatkan malas bekerja. Saya hanya tersenyum mendengar pengakuan mereka. Dari awal kan para PNS ini seharusnya sudah tau gaji yang diterima PNS tidaklah besar, kalau mau gaji besar kenapa jadi PNS? Apa karena pekerjaan PNS tidak susah atau pengawasan PNS lebih ringan daripada bekerja di perusahaan harus on time?
Lupa atau khilaf yang dilakukan oknum PNS seperti ini darimana sumber pendapatan mereka (disini). Sudah seharusnya PNS yang baik bekerja sesuai dengan sumpah jabatan mereka ketika diambil sumpah jabatannya sebagai pejabat negara. Seharusnya mereka mengerti konsekuensi sebagai PNS, tidak sedikit pula PNS bersih dan jujur. Namun akibat banyaknya tingkah PNS yang neko-neko dan nakal ini menutup para PNS yang bersih ini, kejahatan itu mudah diketahui namun kejujuran dan kebersihan oknum adalah hal yang biasa. Citra PNS menjadi rusak akibat ulah oknum PNS nakal ini. Yang muda yang punya rekening milyaran rupiah. “Mantappppp dari awal pastinya niat mereka ini masuk PNS sudah tidak baik, lupa sekali uang apa yang mereka simpan dalam rekening pribadi ini.”
Sebenarnya apa yang dicari oleh oknum-oknum penyogok untuk masuk PNS ini? Materi dan hartakah? kerja bergengsi kah? Korupsi kah? kerja santai atau jaminan masa depan? Untuk kaya lebih baik jangan jadi PNS, gaji pas-pasan yang membuat PNS banyak mencari pekerjaan tambahan tak akan mampu mengembalikan modal sogokan jika hanya mengharapkan gaji. Daripada membuat dosa dengan menyogok dan melanjutkan dosa dengan korupsi alangkah bagusnya uang sogokan tersebut untuk menjadi usaha. Ingat pekerjaan pengusaha itu lebih bergengsi daripada pekerjaan PNS, dan peluang mendapatkan materi yang cepat dan banyak lebih mudah daripada mengharapkan pekerjaan PNS.
Dengan menjadi pengusaha, usaha sendiri, kerja sendiri dengan modal yang sama uang sogokan untuk PNS, akan lebih membuat kerja bersih dan bebas dosa serta peluang untuk sukses lebih terlihat. Bayangkan sekali sogok untuk masuk PNS 50-200 juta, uang sebesar tersebut seharusnya sudah bisa untuk usaha seperti usaha peternakan, perkebunan atau bisnis yang lainnya. Namun mengapa orang lebih memilih melewati dosa daripada mengambil kerja yang halal dengan jumlah modal yang sama? Apakah karena masih adanya pandangan tertutup oleh orang-orang picik yang mengatakan bahwa pekerjaan tetap akan menjamin masa depan seseorang? daripada jadi pengusaha dengan pendapatan yang tak pasti lebih baik masuk PNS sogokan tapi mendapatkan uang yang pasti?
Sudah saatnya membuka mata bahwa untuk menjadi sukses tidaklah harus memilik pendapatan tetap, pengusaha adalah pekerjaan yang menggiurkan dengan ketelatenan dan percaya dengan yang kita lakukan akan menjadi jauh melejit ke atas daripada menjadi PNS sogokan. Janganlah mengharapkan akan cepat kaya dengan menjadi PNS kecuali dengan mencari uang haram dalam pekerjaan tersebut. Pekerjaan PNS sebenarnya sangat mulia dan bagus untuk orang-orang yang jujur dan bersih namun banyaknya pihak yang mengotori dengan kejahatan dan kriminalitas membuat pekerjaan PNS berbelok dari arti sebenarnya.
Jika ingin menjadi PNS masuklah dengan cara yang benar bukan melalui sogok menyogok, bekerjalah dengan benar dan tujuan instansi. Janganlah merusak citra PNS dengan tingkah yang jelek, hentikan merusak citra PNS. Jika mencari kekayaan dengan PNS bukanlah hal yang benar namun pekerjaan PNS itu memberi kenyamanan bukan kekayaan. Jika ingin kaya jangan pernah menjadi PNS apalagi PNS sogokan, carilah pekerjaan yang lain seperti pengusaha atau karyawan swasta. Salam
Meleset.com | sumber: kompasiana.com