Meleset.com - Memiliki waktu tidur yang sedikit selama ini diketahui bisa mempengaruhi kesehatan. Tapi ternyata tidak hanya itu, memiliki jam tidur sedikit juga bisa memicu banyaknya mimpi.
Fenomena ini disebut dengan REM rebound yaitu gerakan mata cepat saat kelopak mata tertutup. Dalam kondisi ini orang paling banyak bermimpi dan aktivitas otak menyerupai kehidupan nyata.
Namun pada saat yang bersamaan, otot menjadi lemas dan seseorang berbaring tanpa bisa menggerakkan tubuhnya atau merasa lumpuh. Hal ini membuat seolah-olah otak melindungi tubuh untuk tidak bergerak.
Dalam studi tahun 2005 yang diterbitkan jurnal Sleep, Tore Nielsen, direktur Dream and Nightmare Lab di Sacre-Coeur Hospital, Montreal menuturkan kehilangan 30 menit waktu REM di satu malam bisa menyebabkan peningkatan REM di malam berikutnya sebesar 35 persen.
Namun jika seseorang mengalami kekurangan waktu tidur secara terus menerus, maka secara otomatis jumlah waktu REM yang dimilikinya juga akan semakin berkurang.
"Ditemukan adanya lonjakan nilai REM dari 74 menit menjadi 100 menit di malam berikutnya. Hasil lain yang ditemukan adalah terjadi peningkatan intensitas mimpi saat kekurangan REM," ujar Nielsen.
Beberapa hal bisa menjadi penyebab berkurangnya REM (penekan REM) pada malam itu dan malam selanjutnya, seperti konsumsi alkohol, penggunaan rokok atau nikotin, mengonsumsi obat tekanan darah serta antidepresan.
Meleset.com | sumber: detikhealth.com