"Sayangnya, lebih banyak orang yang mengatakan bahwa minuman bersodalah yang banyak mengandung kafein dibanding kopi dan teh. Padahal sebaliknya," ungkap Maxime E. Buyck, MD, MBA, Direktur Health and Wellness Program Global Scientific and Regulatory Affairs, The Coca Cola Company, dalam bincang-bincang "Coke Break" di Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (30/11/2011) lalu.
Menurut data US Food and Beverage, minuman bersoda seperti Coca Cola, Sprite, atau Fanta, memiliki kandungan kafein sebesar 23-31 mg per 240 ml, sedangkan kopi mengandung 65-120 mg per 240 ml, dan teh 90 mg per 240 ml. Kafein sebenarnya tak hanya menyebabkan efek negatif pada tubuh, tapi juga pengaruh baik untuk tubuh, seperti menahan kantuk, mencegah kerusakan gigi, dan menghilangkan sakit kepala.
Semua manfaat baik dari kafein ini bisa didapatkan jika kafein dikonsumsi dalam porsi yang tidak berlebihan. Khusus untuk ibu hamil atau perempuan yang sedang merencanakan kehamilan, sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter tentang riwayat kesehatannya, dan batas maksimal kafein yang boleh dikonsumsi.
Selain itu, ada beberapa fakta lain mengenai kafein yang perlu Anda ketahui:
1. Semua minuman mengandung hidrat, termasuk kafein. Ketika mengonsumsi minuman, salah satu akibatnya adalah mengalami efek diuretik ringan. Menurut penelitian US Institute of Medicine/National Academy of Sciences pada tahun 2004, semua minuman pasti mengandung hidrat dan menyebabkan efek diuretik, dan ini tidak hanya berlaku untuk minuman berkafein.
2. Konsumsi minuman berkafein tidak akan membuat tulang lemah atau osteoporosis. Lebih dari 15 tahun, rangkaian penelitian telah banyak mempelajari hubungan antara kafein dalam minuman bersoda dan dampak buruknya bagi tulang. Hasilnya, mereka menemukan bahwa tidak ada hubungan antara kesehatan tulang dengan kafein dalam minuman bersoda, selama asupan kalsium dalam tubuh mereka tercukupi. Kafein juga tidak menimbulkan rasa mulas di perut.
sumber: kompas.com